fbpx
Family & Parenting / Health

MPASI Tepat Untuk Nutrisi Terbaik 1.000 Hari Pertama

Apakah pernah mendengar ungkapan “Kamu makannya apa sih, bisa pintar banget?” Dulu jaman masih sekolah kalimat itu juga yang saya tanyakan kepada teman yang super pintar. Dan teman saya itu menjawab “Sama kayak kamu, sama-sama makan nasi.” Oke, nasi boleh sama. Tapi lauknya pasti beda! Nah kepingin tidak sih anak kita juga mendapat pertanyaan yang sama suatu saat nanti? Dan dengan santainya anak akan menjawab “Sama Ibu aku dikasih MPASI Philips Avent.” Tsaaahhh

Menjadi orang tua memang proses belajarnya tidak pernah selesai. Saya termasuk ibu yang cukup stress kalau anak susah makannya, padahal sudah bela-belain bikin MPASI untuk si kecil sebelum berangkat ke toko (dulu ketika masih punya toko). Kenapa ya dia kurang lahap makannya? Apa bosan? Atau makanannya tidak enak? Duh. Mami pusing, Hammam!

wp-image--1220398620
Si bayi besar yang sekarang sudah bisa diajak makan dimanapun. Foto sedang menunggu makanan datang di salah satu resto Jakarta.

Apalagi papinya Hammam itu termasuk yang ikutan rewel kalau anaknya belum makan. “Mih, itu kasihan Hammam belum makan.” atau “Mih, Hammam jangan makan roti melulu dong.” Ya terus gimana tho paaak. Anaknya susah banget dikasih makannya. Ibu-ibu lain juga pasti banyak mengalami hal yang sama. Kalau bukan dari bapaknya anak-anak, intimidasi bisa datang dari mana saja. Orang tua, mertua, kakak, sepupu, tetangga. Ya kan, ya kan?

Terus bagaimana mau jadi anak pintar kalau makannya susah begitu. Ok, saya percaya bahwa kepintaran seseorang selalu didapat dari rajin belajar. Kalau makan menu sehat setiap hari, minum susu, tapi tidak pernah belajar ya sama juga bohong. Namun, saya juga yakin pasti ada nutrisi khusus nih yang membuat anak-anak dengan mudah menyerap semua pelajaran dengan baik.

Soalnya waktu saya kecil, ingat sekali Ibu saya sering kali bilang begini “Mama tuh pingin banget kamu bisa suka makan apel. Apel itu bikin otak jadi pintar, tau.” Lalu saya seperti biasa selalu cuek dan baru suka sama apel ketika mulai agak besar dan menyadari saya tidak sepintar kakak-kakak saya, mungkin karena dulunya saya tidak suka buah apel. Hiks, sedih.

Ternyata, semua itu memang dimulai dari orang tua. Bagaimana memberi nutrisi sejak anak di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Atau dikenal dengan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu 270 hari selama di dalam kandungan dan 720 hari setelah bayi lahir. Makanya para ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi. Ketika bayi sudah lahir, berikanlah ASI dan kemudian MPASI untuk bayi diatas 6 bulan.

Jika ternyata anaknya susah makan, ada kemungkinan memang rasanya yang kurang berkenan dan berkesan. Karena biasanya, ibu-ibu muda sekarang ini suka ikutan trend. Lihat di social media tentang MPASI, menunya apa, bagaimana mengolahnya, langsung diikuti. Apalagi jika si role model ini pakai foto yang lucu-lucu, disertai video anaknya yang sedang makan lahap. Pasti sudah ekspektasi duluan kalau anaknya akan se-lahap anak di video itu. Padahal belum tentu, loh. Setiap anak itu berbeda.

Nutrisi Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan Seorang Anak

Nutrisi yang baik selayaknya akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas baik pula. Mereka bisa bersekolah dan meraih cita-citanya. Anak-anak yang bersekolah demi mengejar cita-cita adalah anak-anak yang terpenuhi hak-haknya. Sebagaimana hak-hak mereka dihormati oleh seluruh dunia, dengan adanya Hari Anak—yang diperingati pada tanggal berbeda-beda di setiap negara.

Di Indonesia sendiri, Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. That means Indonesia sudah merayakan 33 kali Hari Anak Nasional. Lalu, apakah anak-anak Indonesia sudah terpenuhi hak-haknya?

Philips-avent-talkshow

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2017, Philips Avent menggelar sebuah talkshow bertema Solusi Untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Anak pada tanggal 31 Juli 2017 bertempat di Thamrin Nine, Jakarta. Alhamdulillah, saya yang masih harus banyak belajar ini berkesempatan menghadiri acara tersebut.

Narasumber yang hadir adalah para ahli yang kompeten dibidangnya, yaitu Yongky Sentosa (Head of Personal Health Philips Indonesia), Dr. dr. Damayanti R Sjarif Sp.A(K), dokter spesialis anak sub-spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik. Turut hadir pula Artasya Sudirman, seorang ibu beranak satu yang juga berprofesi sebagai blogger dan pemain teater.

Para narasumber hadir untuk membagikan ilmu dan pengalaman yang sangat baru bagi saya. Banyak sekali fakta-fakta tentang nutrisi anak yang baru saya ketahui, juga para ibu lainnya yang hadir dalam acara ini. Termasuk pula Artasya Sudirman sendiri.

Philips AVENT sebagai pemimpin produk ibu dan anak, bagian dari Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHI), merupakan perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, merasa sangat perlu memberikan Solusi Untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Anak. Karena rupanya bangsa kita tertinggal dari negara-negara lain dibidang akademis diantaranya karena masalah nutrisi.

Nutrisi pada 1.000 HPK sangat menentukan cerdas atau tidaknya seorang anak dimasa yang akan datang, serta menentukan apakah akan menjadi generasi yang sehat atau justru menderita penyakit ini itu. Dan pertumbuhan otak sampai dengan anak berusia 2 tahun akan mencapai 88%, sehingga apabila pada 1.000 HPK sudah terlanjur tidak mendapat nutrisi yang baik maka tidak dapat dikejar ketinggalannya. Masa yang sudah lewat itu tidak akan bisa digantikan lagi. Sayang sekali, bukan?

Semua pihak yang berkepentingan terutama dunia medis sejauh ini telah mengupayakan berbagai cara untuk mencegah kematian dan kecacatan bayi baru lahir. Dan kini sudah banyak bayi-bayi yang terlahir sehat tetapi masih ditemukan permasalahan baru, yaitu malnutrisi.

Baca juga : Eliminasi Penyakit Campak Rubella Dengan Imunisasi MR

Malnutrisi Kurang Gizi

Salah satu dampak malnutrisi kurang gizi pada anak adalah tubuh yang pendek atau stunting. Seorang anak yang stunting karena kekurangan makan, masalah jangka pendeknya adalah menurunnya kecerdasan.

Dan karena terjadi gangguan dengan pembakaran lemak pada tubuhnya, maka ketika dewasa dapat berpotensi mengidap penyakit diabetes, jantung, hipertensi dan osteoporosis. Lalu kemampuan berpikirnya berkurang 10% dan kemampuan bekerjanya akan berkurang 5%.

Indonesia adalah salah satu penyumbang stunting terbanyak di dunia (urutan kelima). Artinya ini menjadi masalah yang serius. Karena lebih dari 40% jumlah bayi yang lahir pada masa kini, terancam tidak memiliki masa depan yang gemilang di kemudian hari.

Solusi Kebutuhan Nutrisi Anak

Apa sih, kaitannya malnutrisi dengan masa depan sebuah bangsa? Sangat berkaitan erat. Karena malnutrisi dapat berdampak pada kecerdasan seseorang sehingga tidak bisa mencapai prestasi akademis. Manusia yang tidak mampu bersaing akan menjadi golongan yang tertinggal. Akibatnya kemiskinan pun menjadi mungkin dan meluas.

Sementara telah disepakati oleh para pemimpin dunia, bahwa ditargetkan tahun 2030 yang akan datang tidak ada lagi orang miskin. Karena kondisi kemiskinan berpotensi untuk tidak tercapainya pendidikan yang layak. Akibatnya banyak melahirkan pengangguran baru dan berdampak pada kemiskinan pada generasi berikutnya.

Nope, kita harus memutus rantai kemiskinan tersebut mulai dari sekarang. Maka dari itu, perlu adanya upaya dari para orang tua bagi anak-anaknya dalam hal nutrisi. Yaitu dengan mendeteksi dini dan memberi makanan yang benar.

MPASI Philips Avent

Deteksi Dini

  • Orang tua wajib mendeteksi dini masalah gizi untuk mencegah malnutrisi. Menimbang berat badan bayi, mengukur panjang badan dan lingkar kepala.
  • Frekuensinya setiap sebulan sekali selama satu tahun, kemudian pada tahun kedua dan ketiga setiap 3 bulan sekali, lalu pada tahun keempat dan kelima setiap 6 bulan sekali.
  • Konsultasi dengan dokter ataupun petugas kesehatan lainnya jika terdapat penyimpangan dari garis pertumbuhan.

Makanan Yang Tepat Untuk Bayi Sesuai Rekomendasi WHO (Tahun 2003)

  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada satu jam pertama setelah bayi lahir.
  • ASI Eksklusif selama 6 bulan.
  • MPASI diberikan paling lambat pada usia bayi 6 bulan dengan tetap melanjutkan ASI.
  • Diberikan secara tepat waktu, mengandung nutrisi yang cukup dan seimbang (zat gizi makro dan mikro).
  • Aman dan diberikan dengan cara yang benar.

Merancang MPASI dengan Philips Avent

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan tidak ada yang dapat menggantikannya. Namun setelah bayi berusia 6 bulan, ASI saja tidaklah cukup. Karena kandungan energi, protein dan zat besinya sudah tidak sama dengan masa 6 bulan pertama menyusui. Sedangkan kebutuhan zat besi bagi bayi usia 6-12 bulan adalah 11 mg. Jumlah tersebut sudah tidak bisa lagi didapatkan dari ASI.

Bayi tidak seharusnya kekurangan zat besi karena dapat menghambat perkembangan otak, dalam jangka panjang beresiko mengalami penurunan IQ sebanyak 10-15. Zat besi dapat berasal dari nabati (diserap tubuh sejumlah 3-5%), dan yang berasal dari hewani (diserap sebesar 23%). Zat besi nabati diantaranya bayam dan sayur-mayur hijau serta kacang-kacangan. Sedangkan zat besi nabati bisa didapat dari daging merah, daging kambing dan hati ayam.

Dr. Damayanti mengatakan bahwa di Indonesia telah terjadi kesalahpahaman oleh orang tua karena lebih mengutamakan buah dan sayur di awal pemberian MPASI. Padahal tidak pernah dibatasi jenis makanan apa yang boleh diberikan lebih dulu. Lagipula kandungan zat besi dari sayuran lebih sedikit. Justru seharusnya bayi dapat menerima zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Buah dan sayur juga bisa diberikan namun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Ada baiknya juga bayi dikenalkan pada makanan lokal. Tidak perlu khawatir anak tidak menyukai rasanya. Karena pada dasarnya bayi telah mengenal rasa makanan melalui air ketuban.

wp-image-2138029831
Dr. dr. Damayanti R Sjarif Sp.A(K), dokter spesialis anak sub-spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik

Dr. Damayanti memberikan contoh MPASI makanan lokal, yaitu gulai daun singkong yang ditumbuk. Kemudian ditambah ikan teri sebagai sumber protein dan tomat atau air jeruk sebagai sumber vitamin C. Sudah tahu kan, kalau vitamin C dapat membantu penyerapan protein dan zat besi lebih maksimal. Jangan lupa sumber karbohidratnya. Selain nasi putih bisa juga nasi uduk yang memiliki rasa gurih.

Wah, tambah lagi nih ilmunya. Baru tahu kan, kalau bayi boleh mengkonsumsi santan? Selama jumlahnya tidak berlebihan, boleh-boleh saja. Sumber lemak selain santan adalah dari minyak goreng (bukan minyak jelantah). Variasikan ikan, jangan melulu dikukus, tapi sesekali digoreng. Ikan yang memiliki nutrisi baik diantaranya : tuna, salmon, tengiri dan ikan kembung. Iya, ikan kembung justru mengandung DHA lebih tinggi dibandingkan salmon. Padukan ikan goreng dengan sayur bayam dan nasi putih. Jangankan bayi, lha wong ibunya saja doyan kalau ini sih.

Tentunya menu ini disesuaikan teksturnya dengan kemampuan oromotor bayi. Bagaimana caranya?

Menu tersebut bisa dihaluskan dengan blender. Untuk MPASI yang pertama kali bisa ditambah sedikit air agar lebih cair, karena bayi baru beradaptasi dengan makanan selain ASI. Seiring berjalan waktu kekentalannya dapat ditingkatkan.

Tadinya saya pikir, kalau bayi itu akan terima-terima saja loh, apa yang disuapi oleh ibunya. Jika ia tidak mau makan menurut saya karena dia memang tidak mau makan atau bosan. Rupanya bayi sudah bisa mengenali rasa. Makanya tak perlu heran ketika bayi menolak jika diberi makanan yang agak plain. Berdasarkan pengalaman Dr. Damayanti dalam menangani pasiennya, menu tradisional tadi sangat disukai, meningkatkan selera maka dan pada akhirnya dapat meningkatkan angka di timbangan pada bayi yang kekurangan berat badan.

Jadi sekarang para ibu sudah berkurang nih daftar pekerjaannya di dapur. Yang biasanya masak dua menu (untuk bayi dan dewasa), akhirnya bisa masak sekalian satu menu saja. Kalau ibu dan bapak maunya yang pedas-pedas, bisa dipisahkan dahulu untuk bayinya. Baru kemudian ditambah rasa pedas untuk orang tuanya. Ini sih selain anaknya makan lahap, bapaknya anak-anak juga ikutan happy.

Jika sudah begini, tentunya ibu-ibu bisa meluang waktu untuk kegiatan bermanfaaat lainnya. Apalagi para ibu bekerja yang kita tahu sehari-harinya sudah penuh perjuangan mengurus ini-itu. MPASI untuk anak, pergi bekerja, bahkan disela pekerjaan harus rutin memompa ASI untuk kemudian kembali bekerja lagi. Pulang kerja masih harus membereskan rumah pula.

Tak terkecuali para full time mother. Hanya namanya saja sih full time mother yang sehari-hari berada di rumah. Tapi aslinya, ibu-ibu yang di rumah ini kadang lebih sibuk dari siapapun. Mengurus rumah 24 jam, masak sehari bisa 2 kali, bergelut dengan cucian kotor disertai tangisan-tangisan bayi siang malam. Namun jika urusan dapur telah dipangkas durasinya, tentunya ibu dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan lain. Seperti membaca, menulis, menjahit, merajut, berkebun ataupun mempelajari hal-hal lain yang ingin dikuasai.

Atas dasar tersebut Philips AVENT selalu berinovasi menciptakan produk-produk yang dapat menunjang kebutuhan para ibu dan bayi. Agar kedepannya tidak ada lagi alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI dan tidak menyiapkan MPASI bagi bayinya. Karena sekarang ini semakin banyak wanita yang berkarir di luar rumah.

Menurut data Grant Thornton tahun 2016, sebanyak 36% posisi manajemen senior di Indonesia ditempati oleh wanita. Dimana angka ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-6 sebagai negara yang memberikan kesempatan kepada wanita untuk memimpin di sebuah perusahaan. Sumber : www.grantthornton.ga

Emansipasi wanita sudah terjadi sejak lama. Boleh dibilang sekarang ini wanita sudah hampir sejajar eksistensinya dengan pria. Karena berdasarkan data dari BPS tahun 2016, disebutkan jumlah pekerja wanita sebanyak 40% dari seluruh total angkatan kerja. Sumber : https://jakarta.bps.go.id/

“Hal ini menunjukkan bahwa sesuai dengan perkembangan jaman, peran wanita di dunia kerja semakin bertambah penting. Di sisi lain periode emas anak merupakan masa yang paling berpengaruh dan merupakan dasar terbentuknya masyarakat yang sehat. Melalui rangkaian produk elektrik inovatif Philips AVENT, kami berharap dapat memberikan kemudahan kepada para orangtua, terutama ibu, khususnya ibu bekerja yang jumlahnya terus meningkat untuk dapat memberikan ASI dan nutrisi terbaik,” kata Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia. “Di tengah kesibukannya sebagai ibu bekerja, para ibu pun dapat tetap memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang.” Lanjutnya.

wp-image--166399468
Yongky Sentosa (Head of Personal Health Philips Indonesia)

Maka untuk mendukung para wanita Indonesia agar bisa berkarir namun tetap menjadikan keluarga yang utama, apalagi masih memiliki bayi di bawah 2 tahun, Philips AVENT menghadirkan rangkaian produk terbaru diantaranya Philips AVENT Comfort Electric Breast Pump, Fast Bottle Warmer, 3-in- 1 Electric Steam Sterilizer dan 4-in-1 Healthy Baby Food Maker.

Comfort Electric Breast Pump

Adalah pompa ASI elektrik dengan bantalan khusus untuk membantu ibu, khususnya para ibu yang bekerja, agar menghemat tenaga dan waktu saat memompa ASI di kantor atau saat berjauhan dari anak.

Karena bantalan yang sangat nyaman disertai teknologi pompa terbaik, para ibu dapat memompa lebih banyak ASI dengan posisi senyaman mungkin.

Terdiri dari Double Comfort Electric Breast Pump dan Single Comfort Electric Breast Pump. Para ibu bisa memilih sesuai dengan kebutuhannya. Masing-masing terdiri dari : pompa otomatis dengan 3 setelan memompa, bantalan lembut, botol dan dot natural. Khusus jenis Double Comfort Electric Breast Pump tersedia dalam paket tas bepergian. Sehingga sangat praktis dibawa kemanapun, apalagi bisa dioperasikan menggunakan baterai. Sehingga tidak perlu lagi repot mencari sumber listrik ketika akan memompa ASI.

philips-avent-double-electric
Philips AVENT Double Comfort Electric Breast Pump. Source : philips.co.id

Artasya Sudirman menuturkan bahwa dirinya pernah sangat tertolong menggunakan Philips AVENT Breast Pump ketika sedang berada di luar rumah dan harus segera memompa ASInya. Karena kemudahan dan kenyamanan saat digunakan maka Ibu beranak satu itu selalu setia menggunakan Philips AVENT baik yang manual maupun electric.

Philips AVENT Fast Bottle Warmer

Berfungsi untuk menghangatkan susu secara merata hanya dalam tiga menit saja. Cocok sekali untuk menghangatkan susu yang baru keluar dari freezer stok ASIP. Bayi tidak perlu rewel terlalu lama karena rasa haus atau lapar ketika menunggu susunya. Cara menggunakannya pun sangat mudah, cukup putar kenop untuk menyalakan penghangat botol susu dan pilih setelan yang diinginkan.

philips-avent-fast-bottle-warmer
Philips AVENT Fast Bottle Warmer. Source : philips.co.id

Penghangat botol ini sepenuhnya kompatibel dengan semua botol dan wadah Philips AVENT. Selain bisa menghangatkan susu juga berguna untuk menghangatkan makanan bayi sehingga terjaga suhu hangatnya dan siap dikonsumsi ketika saatnya dibutuhkan.

Philips AVENT 3-in- 1 Electric Steam Sterilizer

philips-avent-steam-sterilizer
Philips AVENT Electric Steam Sterilizer. Source : philips.co.id

Untuk selalu menjaga higenitas botol susu bayi ada baiknya secara rutin botol dan dot dibersihkan dan disterilisasi. Agar peralatan minum bayi selalu bersih serta bebas kuman. Dan ibu akan merasa lebih nyaman memberikan susu melalui botol kepada bayinya.

Philips AVENT 3-in-1 Electric Steam Sterilizer didesain untuk dapat mensterilkan lima hingga enam botol, sekaligus membunuh 99,9% kuman berbahaya.

Ketiga produk-produk electric tersebut diatas tentunya dapat memudahkan para ibu dan membantu anggota keluarga lainnya dalam memberikan ASI bagi buah hati. Lalu bagaimana dengan MPASI, apakah ada juga perangkat yang dapat membantu kemudahannya?

Philips AVENT 4-in- 1 Healthy Baby Food Maker

philips-avent-4in1-health-baby
Philips AVENT 4-in- 1 Healthy Baby Food Maker. Source : philips.co.id

Produk yang satu ini menggabungkan fungsi kukus, blender, defrost dan reheat di dalam satu perangkat. Really easy to use and helpful. Dengan alat ini para ibu bisa lebih menghemat waktu lagi. Alasannya sebagai berikut :

  • Bahan-bahan segar untuk makanan bayi bisa langsung dikukus dengan tingkat kematangan yang merata. Tidak perlu was-was lagi apakah sudah matang atau belum, seperti ketika mengukus secara konvensional.
  • Proses kukus cepat, tidak perlu dididihkan terlebih dahulu.
  • Mudah digunakan. Setelah bahan makanan selesai dikukus, lepaskan wadah kemudian putar 180° (dipasang terbalik dari posisi semula). Lalu tekan tombol untuk melumatkan bahan-bahan makanan tadi, agar menjadi lembut dan mudah dikonsumsi oleh bayi.
  • Tidak banyak perabot yang terpakai, sehingga menghemat waktu dalam membersihkannya.
  • Ibu bekerja bisa lebih tenang berangkat meninggalkan rumah, karena sudah punya perangkat pembuat makanan bayi yang sangat handal.
philips-avent-4in1-health-baby
Philips AVENT 4-in- 1 Healthy Baby Food Maker. Source : philips.co.id

Philips AVENT 4-in- 1 Healthy Baby Food Maker juga dapat digunakan untuk memasak makanan dewasa seperti membuat makanan yang berbentuk pure, bubur dan saus.

Tadi kan sudah saya bahas, ya. Bagaimana para ibu bisa mempunyai waktu lebih. Ditambah lagi dibantu dengan Philips AVENT 4-in- 1 Healthy Baby Food Maker, jangan tanya lagi deh berapa banyak waktu yang tidak terbuang begitu saja.

See? Produk-produk Philips AVENT memang sangat mengedepankan kualitas dan kenyamanan penggunaan. Tak heran jika selama lebih dari 30 tahun Philips AVENT terus melakukan inovasi untuk memberikan yang terbaik bagi ibu dan bayi, sesuai dengan perubahan jaman yang semakin modern dan serba instan. Dan dalam mengembangkan produknya Philips AVENT melibatkan para ahli termasuk dokter anak, psikologi dan para orangtua.

Mendapatkan produknya pun sangat mudah. Produk Philips AVENT dapat ditemukan di toko-toko retail modern seperti Mother Care dan toko peralatan bayi. Selain itu bagi ibu yang terlalu sibuk untuk pergi berbelanja, bisa juga melakukan pembelian secara online. Apalagi sekarang ada promo produk AVENT di JD.id. Selain diskonnya yang sampai 50%, juga ada voucher belanja ditambah potongan dari bank yang bekerjasama. Silahkan klik disini untuk mengetahui promo yang sedang berlangsung.

Semoga artikel ini bisa membuat para ibu tidak galau lagi ya perihal MPASI. Karena Philips AVENT menyediakan solusinya. Jangan lupa untuk selalu memberikan nutrisi terbaik kepada anak-anak terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

Ruth indah k
August 14, 2017 at 9:54 pm

Emang mesti tahan banting n melek ya Mak kalo mau kasih yg terbaik buat anak.



andi
August 15, 2017 at 10:05 am

kalau mpasi dibawah 6 bulan akibatnya fatal g bun?



andi
August 15, 2017 at 10:10 am

kadang ada beberapa tetangga mpasi dini bun, tapi baby nya sehat2 aja. , mnurut bunda gmn?



    Dzulkhulaifah
    August 15, 2017 at 1:30 pm

    Menurut standar WHO, MPASI tidak lebih dari usia bayi 6 bulan pak. Jadi kalau mau MPASI sebelum 6 bulan boleh saja. Syaratnya bayi sudah tegak kepalanya dan secara psikologis sudah menunjukkan tanda-tanda ingin makan. Misalnya kalau ada orang dewasa sedang makan, si bayi memperhatikan sambil mengecap-ecap lidah.

    Semoga dapat membantu :)



andrea
August 18, 2017 at 8:28 am

kadang emang gak beli buat kebutuhan sendiri dulu, tapi kebutuhan si kecil



Ade UFi
August 22, 2017 at 11:36 pm

Sekarang kita makin dimanjakan saja ya sama teknologi. Contohnya blender yg bs buat ngukus makanan dr Philips Avent. Itu enak bangeet.



Melinda Niswantari
August 23, 2017 at 4:13 pm

Begitu banyak ilmu baru seputar gizi juga cara MPASI ya, Makasih udah sharing ini ya cin 🙂

Hidup di dunia modern juga banyak enaknya ya, menyiapkan MPASI dgn mudah dan praktis dengan produk canggihnya dari Philips AVENT.



    Dzulkhulaifah
    August 23, 2017 at 4:16 pm

    Alhamdulillah ya, jangan sekedar gadget aja punya yang canggih. Ibu-ibu wajib juga mengupgrade peralatan tempur MPASI demi buah hati tercinta ya.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *