fbpx
film 3 dara 2
Film / Hobby & Interest

Film 3 Dara 2, Komedi dengan Sudut Pandang yang Serius

Kita pasti sering mendengar kisah pasangan suami istri, yang mana istri selalu diandalkan untuk melakukan berbagai hal dalam rumah tangga. Alasannya mungkin karena suami-suami memang mempercayakan rumah yang mereka tinggali, kepada istrinya. Jadi mulai pekerjaan kecil sampai yang lumayan berat seolah otomatis menjadi tugas istri. Ada alasan lain, siapa tahu para suami ini mengalami sindrom “Male Chauvinists” seperti yang dialami oleh Affandi, Jay dan Richard dalam Film 3 Dara 2 yang mulai tayang tanggal 25 Oktober 2018.

Saya baru tahu istilah male chauvinist dari trailer film 3 Dara 2, yang diungkap oleh seorang psikiater ketika Affandi, Jay dan Richard berkonsultasi bersama. Male chauvinists adalah sifat laki-laki yang menganggap remeh perempuan, karena merasa laki-laki lebih tinggi derajatnya. Sehingga mereka cenderung merendahkan istri.

Kemarin, tepatnya hari sabtu, 27 Oktober 2018 saya bersama teman-teman dari Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) nonton bareng film 3 Dara 2 di Cinema 21 Blok M Square Jakarta. Film produksi MNC Pictures ini diperankan oleh 3 tokoh utama Tora Sudiro sebagai Affandi, Adipati Dolken sebagai Jay dan Tanta Ginting sebagai Richard.

film 3 dara 2

Sebagai lanjutan dari film 3 Dara yang sudah pernah saya tonton , film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini masih bercerita tentang 3 sahabat pria yang terlibat masalah dengan perempuan—dalam hal ini isteri mereka. Berawal dari rasa tidak suka Eyang Putri atau mertua Affandi yang diperankan oleh Cuti Mini, terhadap perilaku Affandi yang banyak gaya itu, yang apa-apa harus dilayani istri meski hanya untuk memakai kaos kaki.

Keresahan Para Suami

Sebagai istri sebenarnya Aniek (Fanny Febriana) merasa senang dan suka-suka saja melayani suaminya sedemikian rupa. Tapi Affandi sudah kadung merasa tertekan dengan keberadaan mertuanya tersebut. Masalahnya Affandi bekerja sebagai pemimpin pada perusahaan yang dimiliki oleh Eyang Putri. Karena keresahannya ini maka curhatlah ia kepada kedua sahabatnya, Jay dan Richard.

Alih-alih memberi solusi, Jay malah memperkeruh keadaan. Ia menambahkan bahwa dirinya keberatan dengan kondisi keuangan yang didominasi oleh istri, karena uang suami adalah uang istri sedangkan uang istri, ya uang istri. Akhirnya Affandi mengusulkan untuk menambah penghasilan melalui argobisnis. Angka investasi yang spektakuler semula ditolak oleh Richard karena dia baru menikah. Tapi atas rayuan Jay akhirnya jadi mau juga.

Karena agrobisnis tidak berjalan lancar yang ada ketiga sahabat ini malah bangkrut dan memiliki hutang. Setelah para istri mengetahuinya maka dijalankan strategi baru agar hutang bisa segera lunas. Caranya adalah istri bekerja, suami mengurus rumah tangga, termasuk mengurus anak kecil bagi Jay. Pekerjaan baru para suami ini mendapat pengawasan ketat dari orang kepercayaan Eyang Putri, yang mengaku mirip dengan Rano Karno. Duh!

Menjadi Bapak Rumah Tangga

Rasanya saya baru pertama kali ini nonton film komedi tapi dikemas dalam sudut pandang yang serius. Monty Tiwa sangat cerdas mengambil tema bapak rumah tangga yang belakangan ini memang sedang menjadi isu hangat.

Di tengah lelahnya melakukan pekerjaan rumah yang bukannya rapi tapi malah acakadut, Affandi, Jay dan Richard masih kekeuh ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara mereka. Tapi ide demi ide yang kebanyakan datangnya dari Jay selalu berakhir kegagalan. Hingga membuat Aniek, Grace (Ovi Dian) sebagai istri Jay dan Kasih (Rania Putrisari) sebagai istri Richard, kecewa berat.

film 3 dara 2
Cast Film 3 Dara 2

Dari segi akting Tora Sudiro, Adipati Dolken dan Tanta Ginting sepertinya memang sudah matang, ya. Ketiganya sukses memerankan sosok suami yang kesulitan menjalankan peran baru sebagai bapak rumah tangga. Affandi yang harus mencuci pakaian, Jay yang bertugas membersihkan seisi rumah karena menurut istrinya dia sangat resik, serta Richard yang setiap pagi harus bersaing dengan ibu-ibu di tukang sayur.

Karena ini adalah film komedi maka setiap scene selalu ada adegan yang membuat penonton tertawa geli. Tapi pesan moral dalam film 3 Dara 2 sangat baik disampaikan oleh setiap pemainnya. Apalagi ditambah dengan hadirnya lebih banyak cameo menjadikan film ini lebih segar dibandingkan dengan 3 Dara yang pertama.

Oh ya FYI, yang bikin film ini makin lucu adalah hubungan antara Affandi dan Richard yang merupakan mertua dan menantu. Bagaimana Richard canggung ketika harus memanggil Ayah untuk yang pertama kalinya, kocak. Kalian yang sudah pernah nonton film yang pertama pasti ngerti lah ya, proses pertemuan Richard dengan Kasih itu bagaimana.

Pesan Moral Film 3 Dara 2

Pesan moral yang saya dapatkan dari film 3 Dara 2 mungkin sama dengan penonton kebanyakan, ya. Pertama, seorang suami seharusnya tidak meremehkan peran istri dan wajib memberi support. Hargai apa yang telah dilakukan oleh istri.

Kedua, komunikasi antara suami istri itu harus selalu dijaga. Coba saja dari awal Affandi terus terang pada Aniek tentang keresahannya, mungkin tidak perlu terjadi masalah yang kusut begini. Coba kalau Jay mau diskusi dengan Grace tentang ide-idenya, bisa jadi Grace malah punya ide yang lebih brilian.

Ketiga, jadi istri yang sabar itu besar pahalanya. Meskipun suami-suami telah melakukan kesalahan besar dan Eyang Putri kadung membenci Affandi, tapi Aniek tidak lantas menjauh dari suaminya. Sabar amat, bu??

Keempat, suami juga cuma manusia yang tempatnya salah dan lupa. Yang kalau salaman sama artis idola itu rasanya bisa mengobati sedikit stress karena tidak punya pekerjaan. Dan jadi suami itu harus mau minta maaf sama istri kalau memang punya salah. Maaf yang tanpa ‘tapi-tapi’.

Cast Surprise

Di akhir film ternyata ada cast film 3 Dara 3 yang masuk ke ruang teater 2, tempat saya dan teman-teman nobar. Mereka adalah Adipati Dolken, Tanta Ginting dan Ovi Dian yang kemudian disambut seru oleh semua penonton. Mereka secara tulus berterima kasih atas apresiasi yang kami berikan untuk film 3 Dara 2. Duh, saya jadi terharu. Saya juga berterima kasih dong atas kerja keras mereka. Semoga pesan dari film ini bisa diterima oleh semua penonton di segala kalangan.

Kemudian secara ramah para cast ini mengajak penonton untuk foto bareng, baik itu foto beramai-ramai maupun foto sendiri-sendiri secara bergantian. Baiknya…. :)

Terima kasih Komunitas ISB yang sudah mengundang saya untuk acara nonton bareng ini.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *